Minggu, 30 Oktober 2011
Parade latihan foto
inilah hasil coba-coba, musti cobaaaaaa lagi
CUP CAKE BUTTERCAKE 2 TELUR NCC,
moist, enak, lembyuut, manis,
Status : terpuji dan teruji
Resep :
sumber : NCC-indonesia.com
120gr mentega
½ sdt vanili-------recomended : Tofieco, lembuut banget wanginya
250 g gula pasir-------gula kastor
2 butir telur
200 g tepung terigu
1 sdt Baking Powder -----aku gak pake
150ml susu segar
Topping:
Buttercream
Cara membuat:
1. Panaskan oven 180 derajat Celcius.
2. Kocok mentega, gula, vanili hingga mengembang dan pucat. Masukkan telur, kocok lagi hingga tercampur rata dan mengembang.
3. Masukkan tepung dan susu secara bergantian, sambil diaduk hingga rata.
4. Oven hingga matang (lebih kurang 15-20 menit ) aku pake cup cake kecil-kecil dapat 24 buah (lebar bawah 4 cm, lebar atas 6cm)
5. Angkat, dinginkan. Beri topping,simpen di kulkas
Diposting oleh Tuwaga Family di 21.43 0 komentar
AGAR KUPU-KUPU
Diposting oleh Tuwaga Family di 20.08 0 komentar
Cake Kentang Keju ROSMERY
Sumber: Resep Favorit Anda - Majalah Femina Jadul
Bahan:
5 butir telur ayam
135 gr tepung terigu
180 gr gula pasir
1/2 sdt vanilla bubuk-----(tidak pakai)
1 sdt bumbu spekoek --- saya tidak pakai1/2 kg kentang, kupas, rebus, haluskan ----- saya kentang dikukus, kupas, haluskan
2 sdm margarin leleh
100 gr keju cheddar, parut, sisihkan sedikit untuk taburan
Cara Membuat:
Siapkan loyang persegi panjang ukuran 11x29x7 cm. (Saya pakai Loyang 20x20). Semir margarin dan taburi sedikit tepung terigu hingga rata. Sisihkan.
Campur telur, gula pasir, dan vanilla bubuk, kocok hingga mengembang dan kental.
Masukkan tepung terigu dan bumbu spekoek sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga rata.
Ambil sedikit adonan tepung terigu, campur dengan kentang halus, aduk hingga rata.
Tuang sisa adonan tepung terigu dan sebagian keju parut bergantian sambil diaduk rata.
Tuang margarin leleh, aduk perlahan hingga margarin tercampur rata. (mengaduknya harus rata benar, karena kalo engga, cake bisa bantet).
Tuang adonan ke dalam loyang. Taburi permukaan cake dengan kismis dan sisa keju parut.
Panggang dalam oven panas bersuhu 180 derajat celcius selama 45 menit hingga matang. Angkat. Keluarkan dari loyang. Dinginkan.
Potong-potong menurut selera. Sajikan sesuai suhu ruang.
Diposting oleh Tuwaga Family di 20.06 0 komentar
KAKI AYAM MADU
Bahan :
- 4 kaki ayam, 2 kepala ayam, cuci, lumuri jeruk nipis, tiriskan
- 1 bawang putih, geprek dan potong-potong alus
- 1 bawang bombai ukuran kecil
- 2 sdm kecap manis
- 2 sdm saos tiram
- 1 sdm kecap asin
- 1 sdm saos sambel
- 1 sdm saos tomat
- 2 sdm madu hutan ( yang ada dirumah)
- Sejumput lada yang di geprek kasar
- Migor untuk menumis
- Air ½-1 gelas
- Gak pake garam lagi karena dah asin
- Panaskan wajan dan beri minyak sedikit
- Tumis bawang bombai dan bawang putih sampai harum
- Masukkan kaki dan kepala ayam yang dah bersih
- Tumis, dan aduk aduk, jangan diberi air dulu. Biarkan air ayam keluar dulu.
- Tuangkan kecap asin dan masnis didinding wajan ( biar berkaramelisasi—pesan mertua yang selalu aku inget)
- Baru masukkan saos sambel dan saos tomat.
- Aduk-aduk sampai rata.
- Kalo dah lengket-lengket, baru tuang air panas.
- Tutup wajan. Biarkan masak sambil sesekali di aduk.
- Kalo dah setengah matang, tambah madu, dan lada.
- Masak terus hingga matang.
- Kalo kaki ayam dah empuk, dan air dah berkurang banyak, tinggal bumbu dan kuah yang lengket dan sedap, matikan.
- Hidangkan anget-anget sama nasi, tapi difoto dulu !
Diposting oleh Tuwaga Family di 20.05 0 komentar
Jumat, 28 Oktober 2011
Fave sources
Ada banyak teknik motret disini.
http://storyofphotography.blogspot.com/
Kalo di grup NCC salah satu yang kukagumi adalah
http://radissacakecatering.blogspot.com/
disini dikasih tahu lho cara bikin studio-studio poto untuk ajang eksis dan narsis dunia baking. S
Senengnya ada yang bagi ilmu tanpa term n conditions
Salam jepret!
Diposting oleh Tuwaga Family di 21.42 0 komentar
Kamis, 27 Oktober 2011
Klub masak favoritku
Masih terkait dengan dunia wanita, ya!! Betul , masak ( pintu surga terbukaaa lebaaaaaar)
Ini adalah milis favoritku untuk tahu lebih banyak tentang memasak, membuat kue, presentasi, bahkan kegiatan up date mengenai teknologi . Wis muantaaaappp.
Gak nyesel ikut milis NCC Natural Cooking Club. Berawal dari belum bisa bake, sampai sekarang bisa bikin kue enak (masih tu wa ga sih, tapi rasanya udaah uuueeenak tenan dan dapat memuaskan perut perut mungil dirumah.
Jadi, ayo ikuuuut.
Thanks NCC!!!
Muaaagggh
http://www.ncc-indonesia.com/
Diposting oleh Tuwaga Family di 22.28 0 komentar
Dapurku surgaku ( in a looooong process)
Dapurku Surgaku
Ijin co pas dariArtikel http://www.muslimah.or.id/
Penuh inspirasi, dan jadi malu sendiri. Nanceeeep!!!
Penulis: Ummu Rumman Azzahra
Muroja’ah: Ustadz Nurkholis, Lc.
“Ukh, bingung nih mau masak apa buat suami. Ibu saya tadi datang bawa terong, tapi sayang bingung, terongnya harus diapain. Emang terong bisa dimasak apa aja sih, Ukh? Saya nyesel kenapa nggak dari dulu belajar masak…”
Kejadian di atas dialami salah seorang sahabat penulis seminggu pasca-menikah. Berangkat dari kejadian tersebut, penulis merasa perlu berbagi pengalaman bahwa memasak ternyata punya peran tersendiri dalam sebuah rumah tangga. Mungkin kejadian di atas tidak perlu membuahkan masalah jika si istri ternyata piawai dalam hal masak-memasak. Namun, bagaimana dengan mereka yang mengenal bumbu dapur saja tidak bisa?
Pentingkah Memasak?
Memasak merupakan aktivitas yang banyak dilakoni oleh para wanita sejak turun temurun. Meski sekarang tidak sedikit pula laki-laki yang handal memasak, namun dalam kehidupan rumah tangga, memasak tetap harus diperani oleh wanita. Sekilas kita lihat aktivitas ini mungkin sangat remeh-temeh. Tetapi pada prakteknya tidak akan semudah itu. Orang yang mengaku bisa masak pun terkadang suka dihampiri rasa tak percaya diri ketika masakannya harus dicicipi orang lain. Maka tidak heran jika para pengamat seni menempatkan masakan sebagai karya seni yang paling berharga di antara semua karya seni lainnya.
Begitu pentingnya memasak hingga tak jarang kita jumpai banyak orang yang terkagum-kagum dengan seseorang yang menguasai bidang ini. Pun seorang istri yang pintar masak. Dengan keahliannya tersebut akan membuat suaminya betah di rumah dan malas membeli makan di luar. Masakan yang enak bisa menjadi salah satu perekat cinta seorang suami kepada istrinya. Bahkan memasak untuk menyenangkan suami bisa menjadi ladang pahala jika diniatkan untuk ibadah kepada Allah. Karena salah satu ciri istri shalihah adalah berusaha dengan sungguh-sungguh untuk memenuhi semua hal yang disukai suaminya selama tidak dalam bermaksiat kepada Allah.
Memasak Sebagai Ladang Pahala
Saudariku –yang semoga senantiasa dirahmati Allah- apakah kalian menyadari bahwa kegiatan memasak ini ternyata bisa sekaligus menjadi kegiatan ibadah? Sebagai seorang muslimah kita diamanahkan untuk bertanggung jawab atas rumah kita dan menyiapkan makanan kepada semua orang yang ada di dalamnya. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan ditanya tentang kepemimpinannya. Penguasa adalah pemimpin, seorang laki-laki adalah pemimpin atas keluarganya, wanita adalah pemimpin atas rumah suaminya dan anak-anaknya. Jadi, setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan ditanya tentang kepemimpinannya.” (HR. Bukhari)
Untuk itu tidak ada salahnya bagi seorang muslimah untuk menyiapkan santapan bagi keluarganya sebaik mungkin, demi melayani hamba-hamba Allah yang shalih, semisal suami, anak-anak, orang tua, dan semua orang yang ikut menikmati masakan yang kita masak. Dengan begitu, seorang muslimah akan ikut mengecap pahala yang Allah berikan kepada mereka, di mana sebenarnya kita sudah ikut membantu amal perbuatan mereka.
Memasak tidak hanya sekedar kegiatan meramu bumbu dan bahan makanan hingga terciptalah masakan lezat yang siap santap. Namun memasak juga bisa menjadi media kita untuk memikirkan dan mensyukuri semua nikmat yang telah Allah berikan kepada kita. Jika kita cermati, semuanya adalah rezeki yang telah Allah tentukan kepada kita. Karunia tersebut terlimpah dengan begitu mudah kepada kita setelah melalui proses campur tangan banyak orang.
Kita perhatikan saja sayur-sayuran yang kita santap. Akan kita dapati bahwa di sana ada yang menanaminya, ada yang mengumpulkan panennya, ada penjualnya, serta masih banyak lagi manusia yang berperan di dalamnya. Mereka dijadikan oleh Allah untuk melayani kita dan anggota keluarga kita. Padahal pada hakikatnya Allah-lah yang menanam dan menghidupkan sayuran tersebut sebagaimana firman-Nya, yang artinya,
“Pernahkah kamu perhatikan benih yang kamu tanam? Kamukah yang menumbuhkannya ataukah Kami yang menumbuhkan?” (Qs. Al Waqi’ah: 63-64)
Begitupun dengan nikmat yang lain yang banyak kita jumpai di meja makan kita. Allah berfirman mengenai hal ini, yang artinya,
“Dan dari langit Kami turunkan air yang memberi berkah, lalu Kami tumbuhkan dengan (air) itu pepohonan yang rindang dan biji-bijian yang dapat dipanen. Dan pohon kurma yang tinggi-tinggi yang mempunyai mayang yang tersusun-susun, (sebagai) rezeki bagi hamba-hamba Kami……” (Qs. Qaf: 9-11)
Adapun dalam memasak, hendaklah kita usahakan memasak berdasarkan apa yang menjadi kesukaan suami dan anak-anak serta keluarga kita. Ini semua dilakukan dengan harapan dapat membuat suami dan keluarga bahagia, demi wujud ketaatan kita kepada Allah. Cobalah tanyakan kepada mereka makanan apa saja yang mereka sukai, jika cara tersebut bisa menyenangkan mereka.
Kadang kita dapati seorang suami ternyata lebih pintar memasak daripada istrinya. Jika hal ini yang kita alami, janganlah merasa malu untuk belajar dari suami kita. Kita juga bisa menggunakan momen memasak bersama sebagai kesempatan untuk bercengkrama dengan suami sehingga terciptalah suasana kemesraan yang akan menambah rasa cinta di hati masing-masing.
Mari Memulainya dari Dapur
Saudariku, sebagai seorang muslimah yang ingin selalu meraih ridha Allah di setiap kesempatan, maka kita bisa memanfaatkan waktu-waktu kita di dapur untuk menjadi sarana mendekatkan diri kita kepada-Nya.
Berikut ini hikmah-hikmah yang bisa kita gali dari aktivitas memasak kita sehari-hari:
- Saat masakan kita telah matang, maka hadirkanlah dalam benak kita betapa Allah telah menganugerahkan kepada kita nikmat untuk bisa menyelesaikan pekerjaan kita.
- Saat memasak, cobalah untuk mengingat bahwa di luar sana masih banyak dapur-dapur yang tidak mengepul. Alangkah indahnya jika kita biasakan untuk selalu mengingat nasib fakir miskin, anak yatim, dan orang-orang yang membutuhkan yang ada di lingkungan tempat tinggal kita. Jika memungkinkan, kita bisa menyisakan sedikit dari jatah makan kita untuk mereka sebagai bentuk kepedulian kita terhadap mereka.
- Ketika mencium aroma sedap masakan kita, saat itu ingatlah tetangga kita. Sebab bisa jadi tetangga kita juga turut mencium aroma masakan tersebut. Akan lebih baik lagi jika kita menghadiahkan sebagian masakan tersebut kepada mereka, khususnya untuk masakan-masakan spesial yang kita masak. Dengan hal ini akan mengakibatkan tumbuhnya rasa cinta, saling menghargai dan memperbaiki hubungan tetangga.
- Dampak yang bisa kita peroleh dari sini adalah tetangga kita akan menghormati dakwah ini. Inilah di antara sarana yang paling sukses dan paling sederhana untuk memperkuat tali hubungan sosial dan menyuburkan sensitivitas perasaan hati kita. Bukankah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hendaklah kalian saling memberi hadiah, maka kalian akan saling mencintai.” (HR. Bukhari)
- Bagi yang sudah memiliki anak, mulailah untuk membiasakan mereka untuk ikut serta membantu kita memasak. Misalnya bisa dengan mempersiapkan bahan-bahan memasak, sehingga mereka benar-benar terampil. Di samping untuk mengenalkan apa-apa yang ada di dapur, hal ini juga untuk membuat mereka turut merasakan beban berat yang kita pikul. Sehingga mereka akan memberi penghormatan dan akan mudah memahami diri kita.
- Ketika mengunjungi kerabat dan teman-teman dekat, kita bisa memilih masakan karya kita sendiri sebagai oleh-oleh untuk mereka.
Mulailah Belajar
Bagi sebagian yang lain, memasak mungkin menjadi masalah bagi mereka. Ada beberapa faktor yang membuat seorang muslimah enggan untuk memasak. Salah satunya adalah rasa malas untuk belajar, di samping juga faktor kesibukan di luar rumah serta banyaknya warung makan yang menawarkan jasa catering untuk mereka yang tidak sempat memasak.
Jika hal tersebut berlangsung terus menerus apakah tidak boros? Bagaimana jika suami atau anak-anak berkeinginan mencoba hasil masakan kita. Apa kita masih akan memilih makanan dari luar terus? Tentu kita tidak ingin seperti itu. Untuk itu, bagi yang belum pintar masak, buanglah rasa malas dan teruslah berlatih. Setelah terbiasa, nanti akan terbukti bahwa memasak itu bukanlah hal yang sulit, apalagi jika diniatkan untuk ibadah.
Untuk memasak kita memang akan sedikit repot. Mempersiapkan segala sesuatunya, dari perapian, peralatan sampai bahan, belum nanti jika sudah selesai harus membersihkan atau membereskan semuanya. Agak melelahkan memang. Namun kelelahan itu akan segera berganti kebanggaan dan kebahagiaan ketika suami dan anak-anak kita menyantap masakannya dengan lahap.
Nah, bagaimana saudariku? Semoga tulisan ini bisa bermanfaat untuk kita semua, terutama bagi penulis sendiri. Kita memohon pertolongan Allah agar selalu memberi kita kemudahan dalam menunaikan tugas-tugas kita sebagai muslimah. Allahu Ta’ala a’lam.
***
Artikel http://www.muslimah.or.id/
Note ;
Masaaak??Suatu yang gak simpel.
Mulai dari ide mau masak apa hari ini?? Sudah membuat otak berpikir dan menggabungkan semua memori dan kemampuan menjadi suatu keputusan akan masak sayur ini, lauk itu plus ada camilannya.
Lanjut dengan preparasinya membutuhkan waktu yang tidak sebentar, belanja, ngitung apakah modal hari ini bisa untuk belanja ini dan itu, belom lagi pas dah pingin masak X , ternyata X tidak ada, jadi harus pinter mix n match (ha ha ha kaya mau preparasi baju).
Kemudian eksekusi didapur. Dah beli bahan X , ketika mau dimasak anak nangis, whuaa, whuaa, jadilah X modifikasi.
Sampai di atas piring saji ( food stylish yang wajib dipelajari untuk meningkatkan nafsu makan, "judge the food by presentation"
Alhamdulillah laku keras!!
Senyum simpul dibibir, dan sedikit melayang-layang diudara karena dapat pujian dari suami.
OK, kepasar dulu yaaahhh.
Diposting oleh Tuwaga Family di 22.22 0 komentar
Fokus pada apa yang kita punya
Ada diskusi menarik hari ini mengenai : sering kita berdalih bahwa kita tidak bisa melakukuan suatu hal karena belum ada kesempatan sebagaimana seseorang menjadi besar karena kesempatan tersebut. Terlalu fokus pada sesuatu yang kita tidak punya sehingga menjadi dalih kegagalan kita. Looking for excuse??
Melakukan pembenaran yang ujungnya hanya ingin melindungi diri sendiri. Padahal kesempatan terbuka luas pada semua orang yang mau berusaha.
FOKUS PADA APA YANG KITA PUNYA, BUKAN PADA APA YANG KITA TIDAK PUNYA.
yang telah terjamin keberhasilannya,
itu sudah biasa. Tidak diperlukan
orang hebat untuk itu.
...Jika Anda memberanikan diri
memulai sebuah pekerjaan
yang mungkin gagal,
itu hebat dan mengagumkan.
Tapi,
jika Anda tetap melakukan sesuatu
yang kecil kemungkinannya
untuk berhasil,
karena kecintaan Anda kepada keluarga;
itu bukan hanya keberanian,
itu tanda keimanan yang utuh.
**Mario Teguh**
Diposting oleh Tuwaga Family di 22.07 0 komentar
Konversi dalam ukuran baking
Salah satu menu wajib untuk para pehobi masak-memasak yaitu konversi ukuran. Didalam resep-resep sering ditulis siapkan bahan dengan ukuran cup, gram atau oz. Untuk ukuran cup ada dijual alat ukur cup yang terbuat dari plastik atau stenlis. Aku beli ( samapi hunting ke mall-mall dan dapet yang terbuat dari plastik. Murah meriah dan mudah untuk dipakai. Rata-rata resep orang-orang bule (AS) pake cup. Dan kalo pakai resep ini enak, karena mata tidak samapi juling-juling ngeliat strip-strip dalam timbangan kue ( secara timbangan belum pakai yang digital, mayan mahal untuk ukuran aku karena bikin cake baru ukuran rumah tangga, lon perlu sampai detail amat, sayangnya beberapa ukuran Indonesia resep sering mencantumkan 10 gram, 15 gram. Kalo pakai yang digital sih okey, kalo masih pake timbangan kue biasa yaaa jatuhnya kira-kira atau pake ukuran sendok obat. Sendok obat ada dalam ukuran 5 mg, 10 mg. Mayan gratis)
Okey, inilah konversinya, copas dari majalah.
Konversi ukuran berat
Menurut Bahan
(Sumber: majalah Santap)
Terigu 1 sdm = 10 g, 1 cup = 140 g
Gula pasir 1 sdm = 20 g, 1 cup = 225 g
Gula merah (padatkan) 1 sdm = 15 g, 1 cup = 200 g
Brown sugar (padatkan) 1 sdm = 10 g, 1 cup = 170 g
Gula bubuk 1 sdm = 10 g, 1 cup = 110 g
Mentega 1 sdm = 15 g, 1 cup = 225 g
Margarin 1 sdm = 15 g, 1 cup = 225 g
Coklat bubuk 1 sdm = 5 g, 1 cup = 80 g
American Standard
(Sumber: botanical.com)
1 oz = 28 grams
1 pound = 1 lb = 454 grams
Konversi ukuran volume & temperatur
(Sumber: marycontrary.tripod.com/food)
American Standard
1 Fluid ounce (fl oz) = 29.5 ml
1 Pint = 16 fl oz = 473 ml
1 Quart = 2 pints = 946 ml
1 Cup = 8 fl oz = 236 ml
1 sdm = 3 sdt = 15 ml
1 sdt = 5 ml
British Standard
1 Fluid ounce = 28.4 ml
1 Gill = 5 fluid ounces = 142 ml
1 Pint = 20 fl oz = 568 ml
1 Cup = 8 fl oz = 227 ml
1 sdm = 3 sdt = 18 ml
1 Dessertspoon = 2 teaspoons (lebih kurang) = 10-12 ml (lebih kurang)
1 sdt = 6ml
Suhu Oven
275 F = 140 C = 1 = Sangat rendah
300 F = 150 C = 2 = Rendah
325 F = 170 C = 3 = Agak rendah
350 F = 180 C = 4 = Sedang
375 F = 190 C = 5 = Agak tinggi
400 F = 200 C = 6 = Tinggi
425 F = 220 C = 7 = Tinggi
450 F = 230 C = 8 = Sangat tinggi
475 F = 240 C = 9 = Sangat tinggi
Happy baking, sekali baking pasti nagiiih, giiiih, giiih
Diposting oleh Tuwaga Family di 21.01 0 komentar
Dari Madinah hingga ke Rodja
Diposting oleh Tuwaga Family di 20.51 0 komentar
Rabu, 26 Oktober 2011
Doa untuk perlindungan anak
Diposting oleh Tuwaga Family di 21.52 0 komentar
Master chef and master food fotography wanna be
Itu adalah obsesi saat ini. Jadi cake master a.k.a pinter masak. menyenamgkan makhluk makhluk mungil dirumah dengan sajian sehat, menggoda, dan yummy pastinya. Dan semua itu baru separuh proses dikerjakan ( atau seperempat mungkin ) tapi sekarang dan pinteran dalam ngadonin cake he he heeee. Cake oooohh cake. Dulu ibu jago masak dan terima pesenan berbagai makanan ( jaman aku SMP tahun 90an) ada bronis, kue marmer, risol, dan lupa apalagi yah. Sayang dulu aku gak perhatian dengan cara pembuatannya. Disuruh bantuain hayuuk lah bantuin. tapi gak tahu gimana caranya. Masukin ini, masukin itu, potong ini, tambah itu, dan semua dikerjakan tanpa tune in. Akhirnya sekaranglah saatnya membuka memory itu.
Dengan penuh kebanggaan bikin cake, dan hasilnya..... taraaa..... bantet dengan muluus. Yahhh itulah proses. Sepertinya hampir setahun ini coba-coba. Ternyata bergaul dengan mikser, loyang, spatula itu sangat menyenangkan. Endang gulindang. Ada perasaan yang nikmat ....halahh kaya apa aja. Tapi bener.. coba deh maka akan merasakan nagihhh mode on. Kalo gak baking seperti ada yang kurang ( ya iyalah secara gak ada camilan yang mau dimakan..).
Sooo kerja keras itu pasti membuahkan buah yang manis. No pain no gain..
See picture below adalah cake pesenan , bukan pesenan profesional sihh , beliau ngemodalin telor untuk diolah menjadi cake seperti itu. Well...not bad as a beginner. dan ternyata dapat sambutan baguuuussss. Ada lagi yang pesen Bronis Kukus NCC tercinta yang empyuuuuuk , manis, legit, moist weleh weleh te-o-pe-be-ge-teee.
Alhamdulillah, Matur nuwun juga untuk NCC yang begitu baik memposting resep resp enyaaaak, teruji, dan mantaffffff.
Dari segi tampilan sih masih primitif, dan belum stylish he he heee, maklum bener-bener baru. But its OK, lanjut harus belajar lebih lagi. Wanna be food stylish too ( hope some day). Banyak foto-foto yang menginspirasi, blog, waaah musti nambah speed neee.
Hardwork, smart work, think positive, be responsible
Berniat untuk membuka toko kue impianku, baik on line dan on ground, dedicated for my family, belajar-belajar-and belajar !!!!
Lanjut dengan berbagi pesenan, dah ada Bronketem ala Ricke, Cake kentang ala Waty cookery, Red Velvet Cake ala Icip-icip, waaaahhh banyak juga .
Keep warmth with boys at home, tu-wa-ga company
Bismillah
Diposting oleh Tuwaga Family di 21.38 0 komentar
Mengapa bangsa Asia kalah kreatif dari bangsa Barat?
Prof. Ng Aik Kwang dari University of Queensland, dalam bukunya "Why Asians Are
Less Creative Than Westerners" (2001) yang dianggap kontroversial tapi ternyata
menjadi "best seller". (www.idearesort.com/trainers/T01.p) mengemukakan beberapa
hal ttg bangsa-bangsa Asia yang telah membuka mata dan pikiran banyak orang.
1. Bagi kebanyakan org Asia, dlm budaya mereka, ukuran sukses dalam hidup adalah
banyaknya materi yang dimiliki (rumah, mobil, uang dan harta lain). Passion
(rasa cinta thdp sesuatu) kurang dihargai. Akibatnya, bidang kreatifitas kalah
populer oleh profesi dokter, lawyer, dan sejenisnya yang dianggap bisa lebih
cepat menjadikan seorang utk memiliki kekayaan banyak.
2. Bagi org Asia, banyaknya kekayaan yg dimiliki lbh dihargai drpd CARA
memperoleh kekayaan tersebut. Tidak heran bila lebih banyak orang menyukai
ceritera, novel, sinetron atau film yang bertema orang miskin jadi kaya
mendadak karena beruntung menemukan harta karun, atau dijadikan istri oleh
pangeran dan sejenis itu. Tidak heran pula bila perilaku koruptif pun
ditolerir/ diterima sbg sesuatu yg wajar.
3. Bagi org Asia, pendidikan identik dengan hafalan berbasis "kunci jawaban"
bukan pada pengertian. Ujian Nasional, tes masuk PT dll semua berbasis hafalan.
Sampai tingkat sarjana, mahasiswa diharuskan hafal rumus2 Imu pasti dan ilmu
hitung lainnya bukan diarahkan utk memahami kapan dan bagaimana menggunakan
rumus rumus tersebut.
4. Karena berbasis hafalan, murid2 di sekolah di Asia dijejali sebanyak mungkin
pelajaran. Mereka dididik menjadi "Jack of all trades, but master of none" (tahu
sedikit sedikit ttg banyak hal tapi tidak menguasai apapun).
5. Karena berbasis hafalan, banyak pelajar Asia bisa jadi juara dlm Olympiade
Fisika, dan Matematika. Tapi hampir tidak pernah ada org Asia yang menang Nobel
atau hadiah internasional lainnya yg berbasis inovasi dan kreativitas.
6. Orang Asia takut salah (KIASI) dan takut kalah (KIASU). Akibat-nya sifat
eksploratif sbg upaya memenuhi rasa penasaran dan keberanian untuk mengambil
resiko kurang dihargai.
7. Bagi kebanyakan bangsa Asia, bertanya artinya bodoh, makanya rasa penasaran
tidak mendapat tempat dalam proses pendidikan di sekolah.
8. Karena takut salah dan takut dianggap bodoh, di sekolah atau dalam seminar
atau workshop, peserta jarang mau bertanya tetapi stlh sesi berakhir peserta
mengerumuni guru / narasumber utk minta penjelasan tambahan.
Dalam bukunya Prof.Ng Aik Kwang menawarkan bbrp solusi sbb:
1. Hargai proses. Hargailah org krn pengabdiannya bukan karena kekayaannya.
2. Hentikan pendidikan berbasis kunci jawaban. Biarkan murid memahami bidang
yang paling disukainya.
3. Jangan jejali murid dgn banyak hafalan, apalagi matematika. Untuk apa
diciptakan kalkulator kalau jawaban utk X x Y harus dihapalkan? Biarkan murid
memilih sedikit mata pelajaran tapi benar2 dikuasainya.
4. Biarkan anak memilih profesi berdasarkan PASSION (rasa cinta) nya pada bidang
itu, bukan memaksanya mengambil jurusan atau profesi tertentu yg lebih cepat
menghasilkan uang
5. Dasar kreativitas adlh rasa penasaran & berani ambil resiko. AYO BERTANYA!
6. Guru adlh fasilitator, bukan dewa yang harus tahu segalanya. Mari akui dgn
bangga kalau kita tidak tahu.
7. Passion manusia adalah anugerah Tuhan..sebagai orang tua kita
bertanggung-jawab untuk mengarahkan anak kita untuk menemukan passionnya dan
mensupportnya. Mudah2an dengan begitu, kita bisa memiliki anak-anak dan cucu
yang kreatif, inovatif tapi juga memiliki integritas dan idealisme tinggi tanpa
korupsi
Diposting oleh Tuwaga Family di 19.18 0 komentar
Please, bersyukur dong!
Belajar dari sebuah tulisan orang lain :
Terinspirasi juga dari twit @spektakuler yang isinya: " saya memang tidak sekaya anda, tapi saya bersyukur nggak komplen sesering anda"
Ternyata aku belum sanggup bersyukur atas segala semua hal yang ada di diri ku ( padahal dapat secara gratis-tis tis dari Allah, tanpa ada syarat dan ketentuan berlaku, misalnya kalo gak bersyukur jadi benjol, atau apapun itu) , pasti hidup bakalan lebih mudah. ga iri sama kenalan yg bisa beli semua yg diinginkan kapan aja, ga iri liat tetangga beli kulkas baru (hihihi), atau bahkan ga iri liat orang lebih cantik, lebih langsing, lebih jago nulis, jago masak, ( minder mode on) dst dsb...( meskipun secara alami ngiriiii banget ngeliat yang blink blink itu semuwah)
Sebenernya sedih dengan kemampuan ini. Soft Skill Competency dalam bersyukur sangat rendah ( ada pelatihan/kursus/pelajarannya gak yah ( jadi pingin liat kurikulum anak SD)). Kemampuan bersyukur ini harus dan wajib diolah, di latih, ( kan kalo jatuh bangun tidak merugikan orang lain, dan yang lebih utama adalah proses belajarnya). Tapi ini aku juga cuma bisa omdo, jauuuuuh dari mampu laksana. Ada sih tapi masih sedikit disbanding komplennya.
Diposting oleh Tuwaga Family di 18.57 0 komentar
Label: Family
Sudahkah aku memeluk si kecil hari ini?
Diposting oleh Tuwaga Family di 18.39 0 komentar
Label: Family
My lovely kids
The Eldest, boy who always warmth, hug, and protect his youngers. Named Ibrahim (7 years old) . Wanna be follow Nabi Ibrahim AlaihiSalam. Amien.
The 2nd is Aiman, (6 years old) which has the most sweety smile, even little bit usil. His hand full of talent and bless. Love and challenging to have you on my side. Aiman means on the right, the one we can trust. We want him to be Amin!
The last but not least (hope) the cutest one, the white one, even teeth is 'reges' he he he my Isa ( 2 years old). We named cos we honoured our prophet Nabi Isa AlaihiSalam.
Muaach muach to be with your messy land
Ohh Lord, Ya Allah lindungilah mereka, sayangi mereka, jadikan mereka perhiasan bagi kami dan penjaga kami
Amiin
Diposting oleh Tuwaga Family di 18.21 0 komentar
Label: Family
KEJUJURAN
Barusan denger kabar bahwa foto seorang foodie fotographer (Dita W) (Yummy, http://last-bite.blogspot.com/) di curi (dipakai tanpa ijin ) oleh seorang pengusaha untuk produk minumannya. Sedih deh dengernya. Haloouu bangsa Indonesia, dimanakah rasa malu, gak mudah lho untuk ngambil 1 angel foto makanan. Oleh para foodie fotographer makanan ini bisa dibuat '' A LIVE'' sehingga menggoda untuk mencobanya. Tapi kok ya rasa memiliki orang orang (pengusaha) tersebut tinggi sekali, sehingga sesuatu yang bukan hasil karyanya dimiliki juga tanpa seijin pemiliknya????!!
Pencurian ini bukan sekali menimpa mbak Dita dengan judul foto yang sama '' Wedang Ronde" saat ini foto tersebut dipakai untuk kemasan minuman dengan judul yang sama.
Kami mendukungmu mbak Dita,
'' quote of the day : be honest, sekali lancung ujian tidak akan dipercaya lagi
link atas kejadian tersebut.
http://twitpic.com/75z67u
ikutan anti copas tanpa ijin
Diposting oleh Tuwaga Family di 09.39 0 komentar
Label: belajar
Perdana
My journey begins, dunia maya ooh dunia maya, dunia yang gak perlu hadir ( kayak jaman kuliah dulu) tapi justru didunia ini banyak orang eksis ( and have to be narsis) . we lived in dunia yang tanpa batas,
mau coba aahhh.
merekam my life and semua yang bersinggungan dengannya, my sons ( geourgeus sons yang lagi grow up , bawel dengan semua rekamannya tentang konsep-konsep hidup, dan ketika ada yang tidak sesuai maka dengan polos akan protes, kenapa begini kenapa begitu)
yess mau belajar ( niat yang baik dan perlu kerja keras )
insyaallah
first day when someone on a train to Surabaya
Diposting oleh Tuwaga Family di 06.57 0 komentar
Label: belajar