Ceile, judulnya serius bener ya... (tapi bener kok ini harus keep on mind)
Belajar dari sebuah tulisan orang lain :
Belajar dari sebuah tulisan orang lain :
Bahwa untuk bahagia dalam hidup yang pertama dilakukan adalah bersyukur.
Terinspirasi juga dari twit @spektakuler yang isinya: " saya memang tidak sekaya anda, tapi saya bersyukur nggak komplen sesering anda"
Ternyata aku belum sanggup bersyukur atas segala semua hal yang ada di diri ku ( padahal dapat secara gratis-tis tis dari Allah, tanpa ada syarat dan ketentuan berlaku, misalnya kalo gak bersyukur jadi benjol, atau apapun itu) , pasti hidup bakalan lebih mudah. ga iri sama kenalan yg bisa beli semua yg diinginkan kapan aja, ga iri liat tetangga beli kulkas baru (hihihi), atau bahkan ga iri liat orang lebih cantik, lebih langsing, lebih jago nulis, jago masak, ( minder mode on) dst dsb...( meskipun secara alami ngiriiii banget ngeliat yang blink blink itu semuwah)
Sebenernya sedih dengan kemampuan ini. Soft Skill Competency dalam bersyukur sangat rendah ( ada pelatihan/kursus/pelajarannya gak yah ( jadi pingin liat kurikulum anak SD)). Kemampuan bersyukur ini harus dan wajib diolah, di latih, ( kan kalo jatuh bangun tidak merugikan orang lain, dan yang lebih utama adalah proses belajarnya). Tapi ini aku juga cuma bisa omdo, jauuuuuh dari mampu laksana. Ada sih tapi masih sedikit disbanding komplennya.
Terinspirasi juga dari twit @spektakuler yang isinya: " saya memang tidak sekaya anda, tapi saya bersyukur nggak komplen sesering anda"
Ternyata aku belum sanggup bersyukur atas segala semua hal yang ada di diri ku ( padahal dapat secara gratis-tis tis dari Allah, tanpa ada syarat dan ketentuan berlaku, misalnya kalo gak bersyukur jadi benjol, atau apapun itu) , pasti hidup bakalan lebih mudah. ga iri sama kenalan yg bisa beli semua yg diinginkan kapan aja, ga iri liat tetangga beli kulkas baru (hihihi), atau bahkan ga iri liat orang lebih cantik, lebih langsing, lebih jago nulis, jago masak, ( minder mode on) dst dsb...( meskipun secara alami ngiriiii banget ngeliat yang blink blink itu semuwah)
Sebenernya sedih dengan kemampuan ini. Soft Skill Competency dalam bersyukur sangat rendah ( ada pelatihan/kursus/pelajarannya gak yah ( jadi pingin liat kurikulum anak SD)). Kemampuan bersyukur ini harus dan wajib diolah, di latih, ( kan kalo jatuh bangun tidak merugikan orang lain, dan yang lebih utama adalah proses belajarnya). Tapi ini aku juga cuma bisa omdo, jauuuuuh dari mampu laksana. Ada sih tapi masih sedikit disbanding komplennya.
Coba hitung hari ini :
1. Bangun tidur ; woke up dalam keadaan terburu-buru
2. Anak-anak siap sekolah full of help by mommy ( my mommy) tapi kok ya gak bilang terimakasih dah dibantuin ( padahal selalu mengajarkan untuk say thanks every time got hand from others, fyuh..fyuh..)
3. Termasuk bisa nulis ini kok ya lon thanks God.
Astagfirullah, where my soul goes….?
(inspired by : http://dongenglangit.blogspot.com/)
0 komentar:
Posting Komentar